Senin, 03 Desember 2018

PEREMPUAN DI HALAMAN DEPAN

Oleh: Chandra Krisnawan

Hendak aku bertaruh
Di tangan kemenangan pasti
Perempuan yang senyum
Di halaman depan majalah itu tahu
Bagian mana dari dirinya
Yang goncang dada lelaki

Jalanan kering dahaga hujan
Caranya duduk tunjukkan tegak
Punggung topang tubuh atas
Dengan gaun warna merah lembut
Yang tampakkan lengan serta
Kaki terbuka hingga separuh paha
Tak disilangkan kaki itu
Rambutnya disampir serupa tirai
Agar angin masuk
Sentuh tengkuk:
Siapa, dan pada siapa senyum, engkau?

Seperempat jam berlalu
Belum juga jemu pada si senyum
Pemilik kaki lima biarkan aku di situ
Duduk di tanah beralas sendal
Aneh!
Dia tak bertanya sesuatu padaku
Tapi, kenapa juga dia mesti bertanya!

Setengah jam berlalu tambah resah dia
Sementara si perempuan gilir goncang
Dada pengendara satu ke pengendara lain

Sebentar aku pergi, pikirnya, barangkali
Tapi hampir sejam masih duduk juga aku
Bersebelah koran dan majalah
Yang dijajar atas trotoar
Sebuah simpang padat

Mulai dia coba-coba
Ngunandika jalanan dan lalu lalang
Aku pun turut coba
Tak dengar ajakan bercakap

Tak hendak mulai percobaan lain
Dia pilih menghindar
Awasi dagangan dari tempat berjarak
Tahu ada lelaki sinting
Tatap perempuan di halaman depan
Senyum nyalakan api dalam darah

Siapa, dan pada siapa senyum, engkau
Tanyaku, sambil senyum
Sementara tak jauh
Si kaki lima garis kening
Dengan ujung telunjuk
Ketika seseorang tanya tentang aku
Lewat gerak kepala
Surabaya, 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar