Jumat, 21 Desember 2018

BALADA PENJUAL SEMANGGI


Oleh: Chandra Krisnawan

Dengan apa mesti kubandingkan wajah ini:

Parit usia mengambil tempat yang lebar
Pada wajah perempuan itu
Rambutnya kelabu
Mengikis pula di banyak tempat.
Kisah selalu berupa tanda kosong

Menggendong bakul berisi semanggi
Di jalan-jalan kota yang menjadi jeram
Bagi ribuan kendaraan.

Siang terik
Berteduh di bawah naungan gedung
Yang menjadikan jalan-jalan di bawahnya
Sebagai ngarai yang panjang

Semanggi di punggung adalah makanan
Bagi cucu-cucunya

Cucu-cucu yang lahir dari perut plaza modern
Mengerubutinya di tengah jam istirahat
Lalu meninggalkannya karena masa muda
Begitu singkat.

Bagaimana mesti kubandingkan tubuh ini:

Dengan bakul melingkar di punggung
Perempuan itu mengarungi lautan nasib
Sebelum tiba waktu.
Surabaya, 20 maret 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar