Oleh: Chandra Krisnawan
Riuh dermaga dok satu
Rendah perlahan
Suara baja disambung
Desing putaran grenda
Palu-palu menghantam
Istirah
Para pekerja rapikan alat
Dipayungi langit sore kemarau
Tak lama peluit panjang terdengar
Dari gerbang terbuka
Berhambur pulang para pekerja
Kembali pada istri-anak
Pada riang cengkrama
Tiada yang kurang dalam hidup
Senja memerah dekap dermaga dok satu
Dalam balutan warna sajak berdiri aku
Meski tiada bakau dan alas
Ubur-ubur kembang di pekat air
Dunia dekat dengan rupa ayu
Bernaung pada sayap
Penyinggung muram
Tinggal aku di dermaga
Tatap dermaga lain
Sebuah batu tenggelam
Direnggut berat
Di seberang sana gelap melambat
Samar camar terdengar!
Surabaya, 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar