Oleh: Chandra Krisnawan
Janggawe! Adalah langkah telanjang di atas
ceceran
beling-beling kolonial
Sajak duka laras dari pucuk daun tembakau
jelang musim panen
juga
dari sari-sari nira yang menanjaki rendemen
atau
bergelantungnya buah-buah kopi yang memerah
Anak-anak berlari menyerkah zaman
Klik
pancaroba
bertabuh berkali-berulang
Tapi Janggawe tetap Janggawe
Janggawe! Adalah puluhan tahun
mata cangkul-mata cangkul yang gupil
membentur batu-batu bisu
mata cangkul-mata cangkul yang gupil
membentur batu-batu bisu
Dan ketika Janggawe bersuara:
Ini tanah Janggawe yang garap!
Hantu serdadu tanah erpak meraung
Ini tanah Janggawe yang garap!
Hantu serdadu tanah erpak meraung
di
atas lumpur subur
Janggawe!
Janggawe! Janggawe!
Pernahtah dikandung ibu pertiwi, engkau?
Surabaya, Desember 2017
Pernahtah dikandung ibu pertiwi, engkau?
Surabaya, Desember 2017