Oleh : Chandra Krisnawan
lebih tiga perempat langit berpalut warna kental kelabu
ketika seorang penagih hutang berteriak di muka pintu
sebuah kamar sewa
ketika seorang penagih hutang berteriak di muka pintu
sebuah kamar sewa
angin kembang. uap panas
menekan. pusaran terbentuk. sebentar lenyap sebentar
tampak, turun dari celah-celah permulaan badaimenekan. pusaran terbentuk. sebentar lenyap sebentar
sementara di muka pintu
sang penagih hutang berkecak pinggang:
apa yang hendak diminta dari kamar yang ongkos
sewanya belum terbayar?
panci dan wajan kering ditabuh angin
anak-anak terbangun dari tidur siang
pecahan-pecahan hujan pertama tiba
anak-anak terbangun dari tidur siang
pecahan-pecahan hujan pertama tiba
seluruh langit kini menumpahkan beban
ketika penagih hutang itu pergi
meninggalkan pintu ‘nganga
ketika penagih hutang itu pergi
meninggalkan pintu ‘nganga
sementara perempuan di dalam kamar
menakar upah mingguan suaminya
putus asamenakar upah mingguan suaminya
langit di kepala dan di luar, betapa gelap:
“Kenapa tidak mati saja sekarang!”Surabaya, 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar