irisan daging bakar
bertabur minyak lada hitam
kusuap buat perut kecil anakku
antara rekan kerja
dan cahaya putih-hangat
restoran pusat kota
aku kira anakku ‘kan mengunyah
sambil angguk kepala
kelembutan daging diasapi
lumuri mulut hingga gembung pipi
lalu dia ambil garpu dan pisau
hendak potong sendiri
daging bertabur minyak lada hitam
buat puaskan lidahnya
kenapa masih bicara arus produksi
pasar bebas tak terbatas
dan janji peluang investasi
??
?
di luar langit cerah warna biru
dengan tarikan awan lembut
sajak yang tak selesai
timbul tenggelam antara derai
yang sembunyikan maksud
sungguh, tak dapat kusumbang
satu pernyataan buat makan siang ini
kerna daging yang baru saja dimakan
adalah daging anakku
mungkin sekarang dia sedang bermain
dengan boneka gajah kesayangan
yang telah lepas
kedua telinganya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar