aku kira mereka salah nilai aku
dua gelas air tawar itu kubayar
di kantong masih cukup uang
buat beli makan
dan/atau sebungkus rokok
dan/atau yang lain lagi
pendeknya masih cukup uang padaku
aku pilih air tawar karena segar
aku pinta dua gelas
kerna tubuh berkeringat banyak
segelas es memang segar
tapi manisnya cekat tenggorokan
lagipula bukan lidah
yang mesti kupuaskan
– kenapa tidak beli air kemasan?
sebuah kendi tanah
terguling
di halaman rumah-rumah
disepak kaki-kaki jaman
ah, baru terpikir
setelah pewarung tolak uangku
“tinggal saja, mas”
kata seorang pembeli
seolah aku sengaja melakukannya
rampok dua gelas air
dengan uang yang kusodor
aku rasa, esok, mesti kemari lagi
buat luruskan soal
pesan kopi sambil istirah
supaya tahu
tak hendak aku meminta