Wahai, ibu tua dirundung gelap
Dewa-dewa bersekongkol di kayangan
Berkati kelahiran dengan amarah dan dendam
Tak ‘lah habis kebencian
Sekali pun dibagi
Sembilanpuluh sembilan rupa
Wahai, beri restumu padaku, ibu
Gada diayun pantang disurut
Pilihan tinggal menebas nyawa
Atau tersungkur di tanah
Angkatan perang tak berbilang
Hanya debu bagi betara titisan
Sang maharsi tua ‘kan letakkan beban
Di padang penghabisan nanti
Sedang sang guru ‘kan bersua saudara
Mereka pergi tinggal gelanggang
Bangun janji pernah terpatri
Dan mertua terkasih
Lebih dekat pada cucunya
Tersisa sang suryaputra di medan
Itu pun kalau dewa kayangan
Tidak datang pinta kematiannya
Tinggal aku sama berkat milikku
Amarah dan dendam pada siapa kutuju
Dewa-dewa kayangan
Putra-putra paman
Atau kelahiran?!
Surabaya, 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar