Kamis, 06 April 2017

DURYUDANA PAMIT

Biarkan aku mati sebelum engkau
Wahai, ibu tua dirundung gelap

Dewa-dewa bersekongkol di kayangan
Berkati kelahiran dengan amarah dan dendam
Tak ‘lah habis kebencian
Sekali pun dibagi
Sembilanpuluh sembilan rupa

Wahai, beri restumu padaku, ibu
Gada diayun pantang disurut
Pilihan tinggal menebas nyawa
Atau tersungkur di tanah

Angkatan perang tak berbilang
Hanya debu bagi betara titisan
Sang maharsi tua ‘kan letakkan beban
Di padang penghabisan nanti
Sedang sang guru ‘kan bersua saudara
Mereka pergi tinggal gelanggang
Bangun janji pernah terpatri
Dan mertua terkasih
Lebih dekat pada cucunya

Tersisa sang suryaputra di medan
Itu pun kalau dewa kayangan
Tidak datang pinta kematiannya

Tinggal aku sama berkat milikku
Amarah dan dendam pada siapa kutuju
Dewa-dewa kayangan
Putra-putra paman
Atau kelahiran?!
Surabaya, 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar