balut tulang-tulang kuning
arus aromanya pencar
padati sekitar
duh, tuan, sungguh
bukan kain disarungkan
pada hidung
tubuh telanjang ini
menggigil dingin
borok gerogoti kaki
heran juga
kian rakus saja
separuh tumit habis dilahap
duh, tuan, aku ingin pulang
tapi tinggal maut
sambut aku
asing selebihnya
mungkin sebentar lagi
terasa benar
darah ini kaku
sebelah aspal
tergeletak begitu saja
bagai bangkai binatang
oh, ada yang temu aku!
segala macam guman
di lidah dan dada
biar aku dengar
agar kota tak jadi saksi
kepulanganku sebentar lagi
Surabaya, 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar